Lutut adalah salah satu bagian tubuh yang paling rentan dalam lompat tinggi. Tekanan berulang saat tolakan dan pendaratan dapat menyebabkan berbagai cedera, seperti tendinopati patellar (jumper’s knee), robekan meniskus, atau bahkan cedera ligamen (ACL, PCL). Mendarat dengan posisi yang tidak tepat setelah lompatan tinggi sangat meningkatkan risiko cedera lutut yang parah, sebuah hal yang krusial bagi setiap atlet.
Jumper’s knee, atau tendinopati patellar, adalah yang paling umum. Ini terjadi karena peradangan atau degenerasi tendon patellar, yang menghubungkan tempurung lutut ke tulang kering. Lompatan berulang dan tekanan eksplosif pada lutut saat tolakan dan pendaratan membebani tendon ini, menyebabkan nyeri dan mengurangi kemampuan atlet untuk melompat tinggi.
Robekan meniskus juga merupakan lutut serius yang sering dialami pelompat tinggi. Meniskus adalah tulang rawan berbentuk C yang berfungsi sebagai bantalan antara tulang paha dan tulang kering. Gerakan memutar atau memelintir lutut secara tiba-tiba saat mendarat dapat menyebabkan meniskus robek, mengakibatkan nyeri, pembengkakan, dan kesulitan bergerak.
Cedera ligamen, terutama Anterior Cruciate Ligament (ACL) atau Posterior Cruciate Ligament (PCL), adalah salah satu cedera paling parah. Ligamen ini berperan penting dalam menstabilkan sendi lutut. Pendaratan yang canggung, gerakan lutut yang tidak alami, atau benturan keras dapat merobek ligamen ini, seringkali memerlukan operasi dan waktu pemulihan yang sangat panjang.
Mendarat dengan posisi yang tidak tepat setelah lompatan tinggi secara drastis meningkatkan risiko berbagai cedera lutut. Pendaratan dengan lutut lurus atau terlalu memutar memberikan tekanan berlebihan pada struktur lutut. Teknik pendaratan yang benar, seperti menekuk lutut dan membiarkan tubuh menyerap dampak, sangat penting untuk mengurangi risiko tersebut.
Pencegahan cedera adalah kunci. Atlet melompat harus fokus pada penguatan otot di sekitar lutut, seperti paha depan, paha belakang, dan otot glute. Latihan fleksibilitas dan stretching juga penting untuk menjaga rentang gerak sendi yang optimal. Program latihan yang seimbang mengurangi ketegangan dan meningkatkan stabilitas lutut mereka.
Selain itu, penggunaan sepatu yang tepat dan permukaan pendaratan yang sesuai juga berkontribusi pada pencegahan. dalam teknik lompatan dan pendaratan, serta mendengarkan sinyal tubuh untuk menghindari overtraining, adalah langkah-langkah penting bagi atlet melompat untuk menjaga kesehatan lutut mereka dalam jangka panjang.
