Kurikulum Olahraga di sekolah memiliki peran krusial dalam mengembangkan motorik fundamental anak. Fokus pada kemampuan dasar seperti berlari, melompat, melempar, menangkap, dan menendang adalah investasi vital yang membentuk pondasi fisik yang kokoh, bukan hanya untuk prestasi olahraga di masa depan, tetapi juga untuk kesehatan dan kesejahteraan anak secara keseluruhan.
Pembelajaran dalam Kurikulum Olahraga yang berorientasi pada motorik fundamental haruslah variatif dan menyenangkan. Di tingkat taman kanak-kanak dan sekolah dasar, aktivitas tidak perlu terlalu terstruktur atau berfokus pada satu cabang olahraga tertentu. Sebaliknya, anak-anak harus didorong untuk mengeksplorasi berbagai gerakan melalui permainan bebas, seperti bermain kejar-kejaran, melompati rintangan sederhana, atau bermain bola dengan berbagai ukuran dan jenis. Pendekatan ini membantu mereka mengembangkan keseimbangan, koordinasi, kelincahan, dan kekuatan otot secara alami. Penting untuk memastikan semua anak, terlepas dari bakat awal mereka, mendapatkan kesempatan yang sama untuk bergerak dan berpartisipasi.
Implementasi Kurikulum Olahraga yang efektif juga membutuhkan dukungan dari guru pendidikan jasmani yang terlatih dan memiliki pemahaman mendalam tentang perkembangan motorik anak. Mereka harus mampu merancang aktivitas yang sesuai usia, menarik, dan menantang, serta menciptakan lingkungan belajar yang positif dan inklusif. Evaluasi progres anak harus lebih fokus pada peningkatan kemampuan motorik dasar daripada sekadar hasil kompetisi. Ini akan membangun kepercayaan diri anak dan mendorong mereka untuk terus aktif.
Selain itu, Kurikulum Olahraga di sekolah juga perlu mengintegrasikan pendidikan tentang pentingnya gaya hidup aktif dan sehat. Anak-anak harus diajarkan tentang nutrisi yang baik, pentingnya istirahat yang cukup, dan bagaimana menjaga kebugaran fisik sepanjang hidup. Pada hari Rabu, 17 Juli 2024, pukul 10:00 pagi, Bapak Dr. Suryo Agung, seorang pakar pendidikan jasmani dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam sebuah lokakarya nasional guru olahraga, pernah menegaskan, “Masa kanak-kanak adalah jendela emas untuk mengembangkan motorik fundamental. Jika Kurikulum Olahraga sekolah kita bisa memaksimalkan ini, kita tidak hanya mencetak atlet potensial, tetapi juga generasi yang lebih sehat dan aktif secara keseluruhan.” Dengan demikian, Kurikulum Olahraga yang berfokus pada pengembangan motorik fundamental adalah investasi jangka panjang yang tak ternilai bagi masa depan anak dan bangsa.
